Minggu, 23 Desember 2012

tempat liburan yang asyik bersama teman


Desa Sawarna



Keindahan Desa Sawarna, desa di pantai selatan Kabupaten Lebak, Banten,
sejak lama menjadi buah bibir. Namun, hingga kini, keindahan Sawarna
yang memiliki pantai berpasir serta hutan suaka alam dan goa-goa karst
seakan sia-sia.
Salah satu persoalan utama yang menyebabkan Sawarna tetap “tenggelam”
adalah buruknya sarana jalan menuju desa itu, yang berjarak 137
kilometer dari Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak. Akibat buruknya
kondisi jalan, waktu tempuh dari Rangkasbitung ke Desa Sawarna hampir
lima jam dengan menggunakan jip gardan dobel.
Kompas, yang melakukan perjalanan Sabtu (6/10) dari Rangkasbitung,
mengambil jalan menuju kota Kecamatan Malingping. Namun, saat ini jalan
rusak parah antara Cileles-Malingping sepanjang 27 kilometer, membuat
laju kendaraan tersendat.
Namun, selepas Malingping, jalan beraspal dan mulus hingga kota
Kecamatan Bayah. Di sini pemandangan indah pantai selatan Bayah dengan
persawahan membuat pikiran pun sejuk. Deburan ombak pantai selatan
membuat hati tenang.
Dari Bayah, ambil jalan menuju Desa Wisata Sawarna. Dari sini, kondisi
jalan berbatu-batu dengan turunan tajam sampai 60 derajat, membuat Anda
kembali menikmati suasana off road. Namun, dari puncak bukit di kawasan
hutan yang dilintasi, terlihat jelas keindahan Pantai Ciantir, pantai
berpasir dengan garis pantai sepanjang 3,5 kilometer. Tak jauh dari
pantai terlihat pula gerombolan kerbau di sawah nan hijau. Sungguh indah
suasana alami desa ini.
Jalan berbatu yang menurun dengan kemiringan 60 derajat hanya dapat
dilintasi jip bergardan dobel. Sulit bagi kendaraan seperti sedan untuk
melintasi kawasan desa wisata itu.
Setelah melintasi jalan berbatu-batu dengan medan yang sulit, akhirnya
kami tiba di homestay milik Husada Ata (62), mantan Kepala Desa Sawarna
(1977-1999). Meski ada lebih dari 30 homestay di Desa Sawarna, tamu-tamu
dari mancanegara lebih sering menginap di rumah Husada.
Menginap di homestay di desa ini tarifnya antara Rp 50.000 per orang per
hari (tanpa makan) dan Rp 100.000 per orang per hari (dengan makan tiga
kali). Tidak sedikit pula yang memilih memasang tenda dan kamping di
tepi Pantai Ciantir.
Untuk menuju Pantai Ciantir, kami harus melintasi jembatan gantung dari
seberang rumah Husada, menyeberangi Sungai Cisawarna, berjalan kaki
sejauh satu kilometer. Dalam perjalanan yang ditempuh selama 20 menit,
kami melewati sawah nan hijau di kiri kanan jalan setapak dan
rumah-rumah penduduk berdinding bambu. Ada beberapa homestay di dekat
pantai, tapi mobil tak bisa masuk karena belum ada jembatan menuju pantai.
*”Surga” pencinta “surfing”*
Sebaliknya, ombak besar menjadi “surga” bagi pencinta olahraga surfing.
Ombak pantai di Sawarna ini dianggap salah satu yang terbaik bagi
penggemar olahraga ini. Mike Neely (35) yang berasal dari Byron Bay,
Australia, tampak sedang berselancar di tengah gulungan ombak laut selatan.
“Pantai yang indah, ombak yang bagus,” kata Mike, yang menginap di
homestay Sawarna hanya untuk surfing selama tiga hari. Hal senada
diungkapkan Kannenori Miura (58), warga negara Jepang, penasihat Bupati
Lebak urusan pendidikan lingkungan dan ekowisata.
“Penggemar surfing dari mancanegara sengaja datang ke Sawarna. Potensi
wisata sangat besar, tapi sayang infrastruktur jalan masih kurang.
Toilet di homestay-homestay di sini tidak memenuhi standar
internasional. Makanan yang disajikan pun seharusnya hasil tangkapan
laut karena itu jauh lebih berkesan,” kata Miura.
Desa Sawarna ditetapkan sebagai desa wisata binaan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Banten sejak tahun 2000.
“Pejabat dinas kebudayaan dan pariwisata waktu itu membangun beberapa
saung dan lesehan di tepi Pantai Ciantir. Tapi untuk apa itu semua jika
sarana jalan menuju desa kami tetap dibiarkan rusak?” ungkap Pelaksana
Tugas Kepala Desa Sawarna Suhanda (37) kepada Kompas, Minggu (7/10).
Jalan di desa ini baru diaspal tahun 2001. Sebelumnya masih jalan
berbatu, itu pun hasil pekerjaan tentara, tiga kali program ABRI Masuk
Desa.
Listrik masuk desa berpenduduk 5.755 jiwa ini tahun 1998. Sebelumnya,
hingga tahun 1990 warga desa yang berbelanja atau berobat harus berjalan
kaki ke Bayah sejauh 12 kilometer minimal empat jam atau ke Cisolok
sejauh 39 kilometer selama 10 jam. Sawarna baru “terbuka” enam tahun
terakhir ini.
Memang hanya orang-orang yang gemar berpetualang yang mau menghabiskan
waktu berjam-jam menuju Desa Sawarna.
Orang-orang asing datang untuk berselancar di ombak pantai Sawarna,
seperti dari Australia, Selandia Baru, Swedia, Meksiko, Jepang,
Perancis, dan Inggris, seperti tercantum dalam buku tamu di homestay
Husada.
“Kalau semua infrastruktur sudah memadai, Sawarna bisa jadi ’Bali
kedua’. Bahkan Palabuhanratu pun bakal kalah pamornya,” kata Husada,
yang berharap desa yang dibangun kakek moyangnya itu segera bersinar.

sumber

Sabtu, 30 Juni 2012

SEJARAH KAWASAKI NINJA

Ninja 150R Melegenda di Semua Lintasan 
Di roda race, sebelum kelas 150 tune-up ditutup, Kerry ‘Bob’ Hutama disegani lawan dengan Ninja 150. Di grasstrack dan drag bike sampai saat ini masih lumayan banyak penggunanya. Belum lagi komunitas yang tersebar di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Balikpapan-Samarinda.
Enggak berlebihan deh, Ninja 150 jadi sosok sport dua langkah terkencang yang masih diproduksi saat ini. “Kita masih jamin kalau Ninja tetap lulus uji emisi Euro II. Ini hasil aplikasi teknologi ramah lingkungan,” beber Reiner Sitorus, Technical Service Manager, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Jakarta.
Pantas saja meski Ninja sampai saat ini sudah 12 tahun mengudara, namun tetap dilirik pemakai. Bahkan bekasnya masih tetap laku. Untuk itu MOTOR Plus coba beberkan sejarah tiap generasinya sebagai panduan.

GENERASI 1996-1997



Ini awalnya Kawasaki Ninja 150 diproduksi di Indonesia meski mayoritas komponen masih dipasok dari Kawasaki Thailand. Di 1996 punya ciri mendasar dengan pelek jari-jari, lampu bulat dan cakram depan.
Setahun kemudian setelah peluncuran Ninja 150 sedikit berubah dengan sebutan Ninja 150R. Ninja 150R menggunakan cakram depan-belakang dan pelek jari-jari. Ini disebut Ninja 150 yang memang lebih mahal.
Meski selisih setahun, Ninja 150 waktu itu berbeda dari kode produksi. Keluaran 1996 punya kode produksi KR150C dan yang 1997 ditandai KR150J. Tapi, kode mesin sama, yakni 1855.
Di generasi ini Ninja 150 menggunakan karburator Keihin PWL 26 sampai produksi September 2006. Ukuran pilot-jet 45, main-jet 132 dan kode jarum skep F33 45H dipakai sampai September 2006.

GENERASI 2002

Kawak Ninja 150R bertambah lagi variannya dengan masuk Ninja 150RR di 2002. Saat itu Ninja 150RR murni masih built-up alias diimpor dari Thailand dengan kode produksi KR150K. Perbedaannya dengan Ninja 150R, Ninja 150RR menggunakan teknologi KIPS.
KIPS adalah teknologi katup tambahan di blok silinder. Berfungsi menahan sisa gas buang di putaran bawah supaya tidak terlalu blong. Teknologi ini membantu putaran atas supaya gas buang dilepas maksimal. “Nama komponen penggeraknya Super KIPS. Jadi, KIPS di 2002 sama juga dengan versi Super KIPS di era 2006,” kata Reiner Sitorus yang berkantor di Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara.
Selain KIPS, Ninja 150RR juga sudah menggunakan fairing. Frame atau rangka juga sudah bulat alias tidak kotak lagi. Lengan ayun pun menggunakan teknologi stabiliser atau tiang tambahan di swing-arm untuk keseimbangan saat suspensi belakang bekerja.
Ninja 150RR dipasok karbu beda merek dan lebih besar ukuran venturinya dibanding Ninja 150R. Ninja 150RR mengaplikasi Mikuni VM28 sampai saat ini. Begitu juga dengan pilot-jet 22,5, main-jet 270, dan jarum skep 5EJ4-2 yang tidak berubah. “Pilot-jet diseting ukurannya lebih kecil dibanding Ninja 150R untuk putaran menengah atas,” tambah Freddyanto Basuki, Marketing Research, PT KMI.
Nah, di tahun ini juga kode mesin berubah. Untuk semua varian Ninja 150 kode mesinnya 1878. Biar lebih jelas perbedaan mesin dengan kode 1878 dan 1855 silakan baca di boks.

GENERASI 2006

Di tahun ini generasi Kawak Ninja 150, 150R dan Ninja 150RR berubah total. Inovasi yang paling jelas semua varian Ninja 150 sudah aplikasi Super KIPS (Super Kawasaki Integrated Powervalve System), catalytic converter, dan HSAS (High Performance Secondary Air Sistem).
Dua teknologi terakhir di atas berkaitan untuk menekan emisi gas buang. HSAS menggunakan mekanisme valve alias katup yang fungsinya menyemprotkan udara segar atau oksigen ke lubang buang. Valve akan membuka dan menyemprotkan udara segar saat mesin di putaran bawah.
Di 2006 kode mesin semua generasi Ninja 150 berubah jadi 1855 seperti generasi awal kemunculan Ninja 150. Untuk Ninja 150 dan Ninja 150RR di Oktober 2006 mengadopsi Keihin PWL 26 sampai sekarang. Main-jet jadi ukuran 138 dan jarum skep berubah kode jadi N5LD. Jarum diklaim lebih tirus dibanding jenis sebelumnya.
a
BEDA 1855 DAN 1878
Dua generasi mesin Ninja 150 punya kelebihan dan kekurangan. Keduanya jadi ukuran produsen Kawasaki di Indonesia untuk mengevaluasi produknya. Artinya, ini semua disesuaikan pengembangan teknologi.
Mesin 1855 untuk Ninja 150 versi 1996-2001 punya kelebihan di kruk-as. Crankshaft di mesin 1855 lebih berat dan diameter bandul sedikit lebih besar. “Makanya banyak mekanik yang masih ngorek Ninja nyari kruk-as dari 1855,” beber Adriansyah yang sempat ngeset Ninja 150R di tim Gassoli. Waktu itu digas Felix Judianto.
Tapi, tetap ada kekurangannya mesin 1855. Masalahnya lubang bearing di crankcase lemah. Kruk-as gampang goyang karena beban bandul yang berat dan torsi yang besar.
Masuk era 2002 sampai 2006 September kekurangan crankcase 1855 dibenahi di mesin 1878. Lubang crankcase untuk bearing kruk-as dirancang ulang. Ini dibenahi dengan membuat lubang seperti bos. Jadi, lapisan pinggir lubang jauh lebih tebal.
“Trik seperti ini bisa diaplikasi buat Ninja 1996 sampai sebelum 2002. Lubangnya tambah daging aja untuk diperkuat,” ulas Panda Kuswandi, mekanik spesialis Ninja 150 yang bermarkas di Ciputat, Tangerang.
Oktober 2006 sampai sekarang semua varian Ninja 150 kembali lagi menggunakan mesin 1855. Bedanya diameter bandul kruk sedikit lebih kecil dan ringan dibanding sebelumnya. Lubang crankcase untuk bearing kruk-as dibikin lagi tanpa bos.
Sumber : www.motorplus-online.com & http://kawasakininjaclub.web.id

Minggu, 27 Mei 2012

jual bas

halo gan,ane mau numpang jual bas ane nih
langsung aja ye
BASS PEAVEY
HARGA : 1,8 (boleh nego)
kondisi   : 94%

minat hub :02191409090

nb : jual cepat(sampai tgl 31 mei 2012)

Minggu, 08 April 2012

jual pick gitar asli punya synyster gates

udah pernah di pegang sama zaky n synyster gates nih penmpakkannya

jual tromol belakang supra ori dan dah di chrome

misi om agan dan semuanya... ane mau numpang jual tromol ane donk.. tromol supra ori,dah di chrome n dah ada klahernya.. ane mo lepas 50rb... no tawar... dah harga pas.hehe

inilah chantal della concetta