Jumat, 04 November 2011

cara Bore Up motor

Mendongkrak Performa Motor Dengan Bore Up
Meningkatkan performa dan tenaga tunggangan besi dengan cara bore up saat ini menjadi pilihan para pemodifikasi motor. Dengan cara ini dianggap lebih hemat dan praktis. Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM) Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda. Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar. Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah. Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.
1. Pastikan diameter silinder sesuai
Satu hal yang wajib diperhatikan sebelum melakukan bore up adalah memastikan batas maksimum diameter silinder bila diperbesar. Teknik bore up ada dua macam, yaitu bore up dengan silinder orisinal yang diperbesar diameternya. Teknik kedua dengan mengganti liner silindernya. Jika ingin mengganti liner silinder, maka perlu diperhatikan batas aman bore up, sehingga tidak ada komponen atau bagian lain dari mesin yang harus dikorbankan sia-sia demi memperbesar silinder. "Hal itu penting diperhatikan karena masing-masing jenis maupun merek sepeda motor memiliki ketebalan yang berbeda," Bila diameter silinder tidak memungkinkan untuk diperbesar dan dipaksakan, bukan tidak mungkin akan jebol. Tentu hal itu sangat membahayakan.
2. Hitung kembali kapasitas mesin
Setelah memastikan ketebalan silinder yang memungkinkan untuk diperbesar, langkah selanjutnya adalah menghitung ulang kapasitas isi mesin atau cc mesin motor. Lakukan penghitungan - tentunya minta tolong orang yang ahli atau paham mesin - berapa besar volume ruang bakar yang ada. Kemudian, hitung hingga seberapa besar kemampuan ruang tersebut bila dilakukan peningkatan kapasitas. "Selama ini, yang umum para modifikator melakukan penambahan mulai 0,25 milimeter (mm) hingga 1 mm," . Langkah ini harus dilakukan ekstra hati-hati dan cermat. Pasalnya bila serampangan, maka kapasitas ruang bakal justru berukuran terlalu besar. Akibatnya, ruang pembakaran menghasilkan suhu panas yang berlebihan, sehingga piston macet atau bahkan blok silinder pecah. Bila hal itu terjadi maka motor akan berhenti tiba-tiba saat dipacu kencang dan terpelanting. Mesin pun terbakar dan bisa menjalar ke seluruh bagian kendaraan itu.
3. Hitung kembali secara cermat rasio panas mesin dan kompresi
Setelah kedua langkah dilakukan dan mekanik atau modifikator menyatakan oke,langkah selanjutnya adalah menghitung rasio panas mesin dan rasio kompresi. Maksudnya mengetahui secara persis berapa tekanan dalam ruang pembakaran dibanding kecepatan asupan bahan bakar, turbulensi udara, campuran antara udara dan bahan bakar yang ideal. "Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston," Bila tekanan kompresi dan tekanan panas yang ideal di mesin - biasanya bengkel besar menggunakan alat ukur compression gauge untuk mengetahuinya - telah diketahui, dan memungkinkan untuk dilakukan bore up maka mekanik bisa melakukannya. Ukuran ideal tingkat panas dan kompresi untuk masing-masing jenis dan merek motor berbeda-beda. Pabrikan biasanya memberikan batasan dengan mencantumkan ukuran Titik Mati Atas (TMA) dari tingkat panas ruang bakar, dan mencantumkan tingkat kompresi mesin di buku manual. Ingat, ruang bakar yang terlalu besar dari standar yang ditetapkan oleh pabrik juga tidak akan bagus. Selain boros juga menimbulkan panas yang terlalu tinggi sehingga piston macet dan blok silinder pecah atau jebol. Selama ini para modifikator untuk motor balap di jalanan kerap memangkas kepala piston untuk meningkatkan kompresi mesin. Besarannya bervariasi, untuk motor dua tak biasanya 1-2 mm, dan motor empat tak 0,5-1mm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar